top of page

Maulid Nabi dan Lomba Bulba Loketa 2020

Assalamualaikum wr. wb

Saya Destin Rizqiya Matantya dari kelas 8C absen nomor 09

Di blog ini saya akan menceritakan kalian pengalaman saya dalam mengikuti acara Maulid Nabi dan lomba BulBa(Bulan Bahasa) dan Loketa(Lomba Keterampilan Agama) yang dilaksanakan pada Senin 26 Oktober 2020. Seperti namanya, Loketa berhubungan dengan keterampilan agama. Lomba-lomba loketa adalah Kaligrafi, membuat Komik Islami, Adzan, Da’I dan Da’iyah, MTQ, dan Tahfidz. Sedangkan BulBa terdapat lomba Cerpen, E-poster, dan Fotu. Karena tahun ini pada masa pandemi, sudah pasti berbeda dengan tahun sebelumnya.


Pada tahun sebelumnya, saya juga mengikuti BulBa tetapi saya mengikuti lomba pojok baca dimana saya menghias bagian belakang kelas untuk tempat membaca. Pada waktu itu, saya dan teman-teman saya memilih tema laut dan karya saya yang paling saya suka pada saat itu adalah saat saya melukis talenan teman saya dengan gambar gelombang laut. Dan yang saya ingat adalah lomba debat dilakukan di tengah Hallma dan hampir semua orang dari 3 angkatan menontonnya. Ada yang haus dan lapar lalu pergi ke kantin.


Tetapi acara yang dilaksanakan pada masa pandemi ini tentu saja menggunakan aplikasi Zoom. Saya tetap mengikuti lomba BulBa, tetapi saya mengikuti lomba cerpen. Pada pagi hari saya memasuki Zoom dan mendengarkan kata-kata sambutan dari ketua POMG dan kepala sekolah. Dan dilanjutkan dengan ceramah dari Ustad Usai


d Fatahurrahman. Kemudian pada pukul 9 saya memasuki Zoom untuk mengikuti lomba cerpen. Teman saya yang tidak mengikuti lomba sudah ditentukan untuk menjadi suporter lomba yang lain berdasarkan nomor absen mereka. Tetapi pada akhirnya semua kembali ke Zoom angkatan yang ada lomba debat di dalamnya.


Pada awal saya memasuki Zoom lomba cerpen saya memang merasa sedikit tegang apalagi dengan suhu AC ruangan saya yang sangat dingin. Topik cerpen nya di putuskan oleh OSIS pada hari itu juga. sebenarnya jujur saya agak sedikit merasa kecewa karena saya lebih suka ke membuat ceritan yang hikmahnya bisa menggerakkan hati dan empati. Tetapi, saya berlomba untuk mencari pengalaman. Walaupun saya tidak memenangkan lomba cerpen, saya tetap yakin mungkin di masa depan saya bisa menjadi blogger atau penulis bu


ku sebagai kerja sampingan.


Karena saya mengikuti lomba cerpen, sudah pasti tidak di berikan suporter karena butuh ke fokusan dalam membuat cerita yang baik. Tetapi saya ingin di semangati setelah saya selesai mengerjakan lomba tersebut. Jadi saya meminta teman-teman saya untuk menyemangati saya lewat voicenote WhatsApp. Dan ternyata mereka menurutinya, mungkin jika mereka membaca blog saya ini mereka akan merasa kesal atau malu, hehe. Seingat saya, topik yang di berikan ada 3. yaitu tentang hidup diantara keberagaman, pahlawan pendidikan, dan mungkin kesehatan bumi(?) saya juga sedikit lupa.


Dan saya memilih hidup diantara keberagaman. Memang kalau saya membuat cerita tentang suatu topik secara tiba-tiba belum terlalu


bisa. Tetapi dengan mengikuti lomba ini saya berharap bisa berlatih menjadi lebih baik lagi. Setelah saya gabung ke Zoom angkatan, saya pergi keluar kamar terlebih dahulu untuk mengambil makanan. Saya belum sarapan karena merasa gugup sebelum lomba. Lalu saya menyaksikan perwakilan dari masing-masing angkatan yang berdebat. Sebenarnya saya gereget ingin menimpali mereka. Tetapi aneh banget kalau anak dari lomba cerpen tiba-tiba menimpali debat (。・ω・。).


Sekian blog dari saya,

Terimakasih sudah membaca Wassalamualaikum wr. wb

(^▽^)

Comments


IMG-20191221-WA0045.jpg

Hi, thanks for stopping by!

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • Pinterest
bottom of page